Kabar Emas
9 Feb 2024

Jangan Gunakan 3 Permata Di Bawah Ini pada Cincin Tunangan!

Bagikan
article-cover-images/ab97e149d04015105b88d2a43c69e86a

Warna-warni permata yang beragam membuat calon pengantin masa kini tidak harus terpaku pada berlian. Jika dulu cincin tunangan harus menggunakan batu mulia bening satu itu, kini Anda bisa berkreasi dengan warna-warni permata lain yang Anda rasa cocok untuk selera dan kepribadian Anda, dan juga pasangan.


Kabar buruknya, tidak semua permata bagus untuk cincin tunangan Anda. Kalaupun Anda terlanjur menyukainya, Anda harus memberlakukan beberapa penyesuaian agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan bagi cincin tunangan Anda. Apa saja 3 permata yang paling buruk untuk cincin tunangan Anda, dan mengapa begitu?


Permata Terburuk untuk Cincin Tunangan #1: Emerald

Si ijau yang juga sering disebut batu zamrud ini memang cantik. Apalagi, batu emerald punya tingkat kekerasan 7.5-8 menurut skala Mohs; sebuah angka yang cukup impresif untuk ukuran permata non berlian. Atas angka itu pula, banyak orang tentu memahami bahwa batu emerald memiliki kemampuan yang tahan terhadap goresan. Akan tetapi tetap saja batuan emerald ini tidak disarankan untuk digunakan sebagai cincin tunangan. Alasannya? Batuan emerald memiliki inklusi serta rongga yang membuat batu tersebut rentan terhadap retakan yang berasal dari dalam. Jika lama digunakan, tanpa Anda tahu setelah beberapa lama batu zamrud bisa pecah dari dalam. Dan mengingat cincin tunangan adalah sesuatu yang Anda kenakan setiap hari, sebaiknya jangan ambil risiko ini. Cincin tunangan sebaiknya menggunakan bebatuan mulia yang lebih awet.


Permata Terburuk untuk Cincin Tunangan #2: Opal

Dengan warna hitam atau putih pekat bertaburan aksen warna-warni, Anda mungkin berpikir batu opal akan cocok untuk kekasih Anda yang berkarakter edgy dan misterius. Meskipun memiliki kilau yang indah, namun ada banyak orang yang percaya bahwa batuan opal ini membawa nasib buruk bagi pemiliknya. Tetapi bilapun Anda tidak mempercayai takhayul, tetap saja batuan opal memiliki sifat yang buram, dan tidak cocok untuk kesan istimewa bagi sebuah cincin tunangan yang semestinya hingar bingar. Di samping itu, menurut skala Mohs ketahanan batu opal cukup rendah; hanya 5.5-6.5 saja. Jangan merisikokan kewetan batu cincin tunangan Anda dengan angka sekecil itu.


Permata Terburuk untuk Cincin Tunangan #3: Mutiara

Ditilik dari tingkat kekerasannya menurut skala Mohs, mutiara memiliki angka paling rendah; hanya 2,5 – 4,5 saja. Wajar, karena mutiara bahkan tidak termasuk permata. Butiran cantik dengan gradasi warna putih hingga hitam ini terjadi akibat timbunan irritant dalam tubuh tiram, sehingga sifatnya sangat lunak. Bahkan, sedikit goresan saja akan membuat mutiara mengeluarkan “bubuk.” 


Itu saja sudah cukup untuk membuat mutiara tidak cocok untuk dijadikan sebuah cincin tunangan. Apalagi dengan bentuknya yang kecil dan bulat membuatnya menjadi rentan untuk hilang akibat terlepas. Lebih-lebih, para pengrajin biasanya menempelkan mutiara di rangka agar semakin menepel dengan bantuan lem, yang sangat mudah sekali mengelupas atau aus hanya karena perubahan suhu atau guncangan.


Nah, itu dia 3 batu permata yang tidak sebaiknya Anda gunakan untuk cincin tunangan. Tapi jika Anda masih ingin memberikan warna untuk cincin tunangan Anda, jangan berkecil hati. Masih ada pilihan lain seperti rubi, safir, bahkan amber.


Sudah menentukan pilihan? Beli cincin tunangan dan cincin kawin harus di toko yang tepat. Seperti yang Anda tahu, toko cincin dan toko perhiasan yang baik haruslah menyediakan cincin untuk segala moment berharga dengan jaminan karatase dan model yang indah dan banyak pilihan. Seperti misalnya, Galeri24 dari PT. Pegadaian yang memberikan banyak pilihan cincin kawin untuk Anda, yang bisa dibeli di banyak toko dan distro se-Indonesia maupun dengan cara online di www.galeri24.co.id